SnedaNews – Dalam rangka memperingati HUT RI ke-78, SMPN 2 Lamongan menyatakan tekadnya untuk selalu berpartisipasi dalam perayaan nasional ini. Salah satu bentuk partisipasinya yaitu dengan mengikuti Megilan Karnaval (Megkarnaval) Lamongan tahun 2023 yang diikuti sebanyak 20 lebih peserta dari tingkat SMP/MTs, SMA/MA/SMK di Kota Lamongan. Berbagai ragam budaya nusantara, mulai dari drum band, maskot unik dan kreatif, serta ornamen-ornamen khas nusantara turut mewarnai kegiatan Megkarnaval ini.
Dengan mengusung tema utama “Membentuk Generasi Milenial di Era Digital Dalam Rangka Mendukung Lamongan yang Maju dan Megilan”, SMPN 2 Lamongan optimis bisa membawa semangat perubahan dan kemajuan khususnya bidang pendidikan di Kabupaten Lamongan.
Dalam partisipasinya mengikuti Megkarnaval HUT RI ke-78 di Kabupaten Lamongan yang dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 4 September 2023, SMPN 2 Lamongan mempersembahkan Tim Karnaval yang keren dan menginspirasi. Tim ini terdiri dari 150 siswa yang dibagi menjadi berbagai divisi barisan Karnaval sesuai dengan sub-tema yang diusung, diantaranya tentang sejarah, budaya, prestasi, kearifan lokal kabupaten Lamongan, serta profil keunggulan sekolah.
Karnaval ini dimulai dengan delegasi siswa yang membawa Vandel Identitas SMPN 2 Lamongan dan Tema Utama, yang kemudian disusul oleh divisi Sejarah yang mempersembahkan tampilan spektakuler untuk mengenang sejarah kejayaan Majapahit dan Lamongan dengan mengangkat kisah kejayaan Lamongan pada masa lalu, terutama selama periode kejayaan Kerajaan Majapahit yang dipimpin oleh Raja Hayam Wuruk dan Patih Gajah Mada. Kejayaan Majapahit dan “Sumpah Palapa” bisa menjadi sumber inspirasi bagi generasi muda tentang pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa.
Kejayaan masa Kerajaan Majapahit ini pun dilanjutkan dengan masa kasunanan yang juga memiliki jasa besar dalam perkembangan agama Islam di Kabupaten Lamongan yaitu, sunan Giri, Sunan Drajat, Mbah Sabilan dan Mbah Lamong atau Ronggohadi (Bupati Lamongan pertama) yang berdiri dengan penuh karisma di atas mobil hias bertemakan Gapura Paduraksa sebagai simbol perkembangan Islam yang di bawa oleh para wali dan santri dan simbol perkembangan budaya Islam di Kabupaten Lamongan.
Dengan tidak melupakan sejarah, barisan berikutnya merupakan bukti perlawanan arek-arek Lamongan dalam mengusir penjajahan Belanda di Lamongan, yaitu dengan munculnya tokoh Kadet Soewoko, beserta prajuritnya yang bertempur habis-habisan melawan penjajah Belanda yang akan menduduki Lamongan. Dari perjalanan panjang sejarah Lamongan, diharapkan dapat memberikan inspirasi dan motivasi bagi masyarakat Lamongan untuk selalu bergerak maju, hal ini dibuktikan oleh Bupati dan wakil bupati Lamongan dengan berbagai prestasi yang telah di raih selama tahun 2023 yang di awali dengan barisan Yak dan yuk Lamongan. Barisan Karnaval ini juga menampilkan tarian yang memukau sebagai persembahan kepada Bupati dan wakil Bupati Kabupaten Lamongan yang duduk di tribun bersama pejabat-pejabat penting lainnya.
Barisan berikutnya disusul dengan Divisi Budaya dan Kearifan Lokal dengan menampilkan pasangan pengantin Bekasri yang merupakan simbol budaya adat pengantin khas Kabupaten Lamongan, dilanjutkan dengan menampilkan miniatur budaya pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia sebagai wujud pemersatu Bangsa yaitu Bhinneka Tunggal Ika. Divisi budaya ini juga di padukan dengan kearifan lokal seperti tari boranan dan sego boranan yang merupakan tarian dan kuliner khas Lamongan. Tidak hanya itu, beberapa kearifan lokal lainnya pun juga ditampilkan civitas SMPN 2 Lamongan seperti Seni Hadrah yang mengangakat dInamika budaya islam di Kabupaten Lamongan, seni karawitan, dan Jaran jenggo yang juga masih di pertahankan masyarakat Lamongan khususnya masyarakat di daerah pantai utara Lamongan (PANTURA) yang menyimbolkan kewajiban laki-laki untuk melaksanakan sunat atau khitan sebagai bentuk melaksanakan perintah agama.
Dengan iringan tarian dan musik khas dan dinamis, Kesenian Jaran jenggo ini memberikan warna tersendiri dalam perkembangan budaya di Kabupaten Lamongan. Selain menampilkan kearifan lokal Lamongan, mereka juga memperlihatkan miniatur pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia, untuk menegaskan pesan “Bersatu dalam Keberagaman” yang menjadi semangat persatuan dalam Bhinneka Tunggal Ika.
SMPN 2 Lamongan tidak hanya menjadi bagian dari Karnaval Budaya, tetapi juga memamerkan keunggulannya melalui profil sekolah yang dimulai dari tampilan barisan “SNEDA LA Digital School” sebagai perwujudan langkah progresif sekolah dalam meningkatkan kualitas pendidikan yang relevan dengan era yang semakin terhubung secara digital. Beberapa barisan yang ditampilkan antara lain mobil yang di dekorasi dengan desain khusus mengusung konsep teknologi dan ditambah ada dua robot yang berada diatasnya, disusul dibelakangnya seorang programmer bertopeng sedang memprogram robot yang menggambarkan ekskul sistem otomasi dan robotika, kemudian ada penampilan karakter game yang diperankan oleh para cosplayer cantik, properti handphone dengan display berbagai fitur aplikasi digital school, properti antenna tower yang menggambarkan media center, dan terakhir SNEDA TV yang menggambarkan ekskul broadcasting dan perfilman.
Di belakang barisan digital school disusul dengan barisan “Kurikulum Merdeka dan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau P5”. Barisan ini menggambarkan Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar (Kurmer) yang sudah dilaksanakan oleh SMPN 2 Lamongan sejak tahun Pelajaran 2022-2023, dimana sudah diimplementasikan selama dua tahun pada kelas 7 dan 8. Kurikulum Merdeka memberikan kebebasan dalam pembelajaran yang berdiferisiansi dengan menyesuaikan bakat dan kemampuan peserta didik. Dengan Pembelajaran berbasis proyek ini, bisa melatih peserta didik untuk memiliki kemampuan dan menggali potensi yang ada di setiap peserta didik untuk berkembang sesuai dengan bakat dan kemampuannya. Pembelajaran berdifferisiansi ini juga di kuatkan dengan karakter peserta didik untuk memiliki karakter Pancasila. Karakter Pancasila dan implementasi proyek kurikulum merdeka ini di gambarkan dalam barisan MegKarnaval SMP N 2 Lamongan dengan berbagai hasil proyek Pembelajaran berdasarkan Tema P5 diantaranya tema gaya hidup berkelanjutan, kearifan lokal, bhineka tunggal ika, serta suara demokrasi.
Disusul dengan program unggulan berikutnya yaitu Profil Adiwiyata Mandiri SMPN 2 Lamongan. Sejak pertama kali diraihnya predikat Adiwiyata Mandiri pada bulan Juni tahun 2013, dimana adiwiyata Mandiri ini merupakan puncak penghargaan Adiwiyata di Indonesia yang di selenggarakan oleh Kementrian Lingkungan hidup dan kehtanan (Kementrian LHK). Adiwiyata Mandiri merupakan penghargaan yang di berikan kepada sekolah yang seluruh warganya (Kepala Sekolah, Guru dan siswa serta masyrakat sekitar sekolah) mampu melaksanakan gerakan peduli dan berbudaya lingkungan hidup sekolah (GPBLHS) serta mampu mengimplementasikan perilaku ramah lingkungan hidup. Unsur PRLH ini meliputi enam unsur yang harus di internalisasi kepada seluruh warga sekolah antara lain; Konservasi Energi, Konservasi Air, Penanaman dan perawatan tanaman, Pengelolaan sampah dan 3R, Sanitasi dan Drainase yang bersih serta mampu berinovasi dengan kegiatan yang ramah lingkungan. Divisi ini menampilkan profil Adiwiyata SMPN 2 Lamongan yang di peragakan oleh Siswa dalam pengelolaan lingkungan hidup di sekolah, antara lain duta lingkungan hidup sekolah, pengelolaan sampah dan inovasi dalam pengelolaan lingkungan di sekolah. Selama kurun waktu 2013 sampai dengan 2023 kurang lebih sudah 9 tahun predikat Sekolah Adiwiyata di sandang oleh SMPN 2 Lamongan, seluruh warga secara berkelanjutan terus komitmen untuk melaksanakan gerakan peduli dan berbudaya lingkungan hidup. Penghargaan Sekolah Adiwiyata ini tidak menempel secara permananen setelah meraihnya namun dengan peraturan baru kementrian LHK nomer 53 tahun 2019, bahwa predikat sekolah Adiwiyata ini harus mampu di pertanggungjawabkan secara berkala (perpanjangan) setiap empat tahunan.
Program Unggulan yang lain di SMPN 2 Lamongan adalah Sekolah Ramah Anak (SRA), Program SRA merupakan program pemerintah yang di kembangkan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPAI) yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang aman, sehat dan menyenangkan bagi anak di sekolah. Program SRA merupakan program yang bersinergi antara sekolah, siswa, dan orangtua. Program SRA ini dapat melindungi hak anak dari segala bentuk diskriminasi dan kekerasan di sekolah. Dalam barisan SRA ini peserta didik menampilkan berbagai poster sekolah ramah anak, lingkungan sekolah yang nyaman bagi siswa untuk belajar dan bebas bullyng. Sehingga masyarakat akan tahu bahwa di SMPN 2 Lamongan sudah memiliki program dan implementasi SRA bagi peserta didiknya.
Terakhir yaitu barisan PJAS yang merupakan kependekan dari pangan dan jajanan anak di lingkungan sekolah dan secara rutin di konsumsi oleh sebagian besar anak di sekolah. Divisi barisan yang ditampilkan oleh siswa dalam Megkarnaval dalam peringatan HUT RI ke 78 pada tahun 2023 ini merupakan upaya sekolah dalam memberikan hak untuk mengkonsumsi pangan dan jajan yang sehat di sekolah sehingga SMPN 2 Lamongan bertekad memberikan jajanan yang bersih, aman dan sehat. Program PJAS merupakan program yang di kembangkan oleh kementrian kesehatan RI untuk menjamin kesehatan anak agar tumbuh dan berkembang optimal sebagai generasi penerus yang unggul dan berkualitas.
Dalam barisan ini, siswa SMPN 2 Lamongan menampilkan miniatur berbagai jajanan sehat yang aman di konsumsi serta memberikan himbauan jangan lupa CEK KLIK sebelum membeli makanan, poster CEK KLIK dibawakan oleh masing-masing siswa dalam berbagai bentuk poster yang menarik agar masyarakat juga mengetahui makan dan jajan sehat yang aman di konsumsi. CEK KLIK memilik kepanjangan, Cek Kemasan makanannya, CEK ijin edarnya, CEK Labelnya, dan CEK Masa Kadaluwarsanya.
“Saya berharap dengan berbagai tampilan yang disuguhkan dalam kegiatan Megkarnaval (Megilan Karnaval) Kab. Lamongan 2023 ini, masyarakat dapat lebih memahami dan mengenal sejarah, budaya, dan prestasi yang dimiliki oleh Kabupaten Lamongan serta berbagai program unggulan dan prestasi yang dimiliki oleh SMP Negeri 2 Lamongan”. Ujar Bapak Sujarno usai kegiatan berlangsung.
Semoga peringatan HUT RI ke-78 ini dapat memberikan inspirasi bagi generasi milenial khususnya siswa-siswi SMPN 2 Lamongan untuk terus berkembang dan berprestasi di masa depan.